animasi bergerak gif

Kamis, 02 Oktober 2014

Sistem Drainase Perkotaan

Beberapa Gangguan Terhadap Sistem Drainase Perkotaan

       Sebuah kota layak dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal harus mempunyai beberapa prasana pendukung kehidupan salah satunya adalah prasarana sistem drainase. Sistem drainase perkotaan menjadi suatu prasarana untuk menciptakan kehidupan yang bersih sehat dan menyenangkan bagi penghuni kota yang dilayaninya. Namun penataan drainase perkotaan bukanlah hal yang mudah karena memiliki beberapa gangguan terhadap sistem drainase perkotaan diantaranya:

1. Gangguan dari faktor - faktor Sosial Budaya
  • Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap fungsi sistem drainase bagi kesehatan dan kenyamanan hidup mereka. Masyarakat kebanyakan masih menggap saluran drainase prasarana pembuangan limbah baik cair dan khususnya sampah padat. efek dari pola pikir demikian adalah terganggunya kelancaran aliran oleh gangguan sumbatan sampah sehingga dapat menimbulkan banjir, polusi khususnya polusi terhadap air tanah oleh rembesan dari drainase air tanah masih merupakan sumber daya air yang dominan diperkotaan.
  • Pemeliharaan sistem drainase khususnya drainase tersier menjadi beban masyarakat didaerah layanannya. itu menjadi salah satu faktor penentu luasan daerah layanannya tidak terlalu luas kalau ini dapat diterapkan dengan baik akan sangat mengurangi beban pemeliharaan saluran - saluran sekunder dan tersier.

2. Gangguan Teknis 
  • Kurangnya dana tersedia bagi operasi dan pemeliharaan sehingga pemeliharaan rutin sistem drainase oleh pemerintah tidak cukup handal, lebih lebih lagi pada system yang tertutup. kerusakan dan sedimentasi tidak segera ditanggulangi sehingga memicu degradasi fungsi sistem yang makin berlanjut.
  • Pembuatan bangunan - bangunan silang pada/ di atas saluran - saluran drainase seperti jembatan  jalan masuk ke gang - gang dan halaman rumah yang mempersempit dan memperkecil tampang lintang dan kelandaian saluran mengakibatkan tidak lancarnya aliran.
3. Gangguan Lingkungan
  • Banyaknya pencemar kota dan sampah yang  masuk ke dalam saluran drainase akan menggangu kelancaran aliran dan kualitas airnya yang seharusnya memenuhi baku mutu yang ditentukan pemerintah. Sampah dapat berasal dari masyarakat yang membuangnya ke dalam salurab diluar kotal sampah serta guguran daun pohon peneduh yang akan memasuki saluran.
  • Tetumbuhan baik yang tumbuh dalam air seperti air eceng gondok, kangkung, atau semak - semak yang tumbuh pada tebingnya akan menambah gangguan terhadap lancarnya aliran dan sedimentasi dalam saluran drainase. Akan timbul hambatan penyerapan oksigen oleh aliran air yang diperlukan dalam proses pembusukan aerobik terhadap sampah organik. Sebagai gantinya akan terjadi pembusukan oleh bakteri - bakteri anaerobik yang menghasilkan gas - gas rawa seperti amoniak, metan, sulfur dioksida yang sangat bau.
  • khusus pada kolam retensi atau juga disebut kolam penyangga, genangan air limbah didalamnya yang bervolume besar sangat berpotensi mengalami proses pembusukan anaerobik ini.                                                                                                                                                    
Sumber : Mulyanto, H.R. 2013. Penataan Drainase Perkotaan.Yogyakarta ; Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar